Sejarah Nama Desa & Dusun Di Desa Torongrejo

Sejarah Nama Torongrejo

Ada dua versi dari nama-nama Torongrejo diambil. Versi pertama mengatakan bahwa nama Torongrejo berasal dari kota Torong yang berarti nama pohon torong yang dahulu banyak tumbuh di daerah ini, dan kata rejo yang berarti ramai

Versi dua juga diambil dari kata Torong yang berarti sumber air (mata air) karena di daerah ini banyak mata air dan rejo juga berarti ramai.

  Dusun Klerek

Yang diyakini membuka dusun (Mbedah Krawang) dusun ini adalah Mbah Aji Mustofa, kuburnya di daerah Krapyak, sampai sekarang dikeramatkan oleh penduduk sebagai tempat berlangsungnya upacara adat bersih desa atau selamatan desa.

Nama Klerek diambil dari nama sebuah pohon yang bernama pohon klerek dimana buah dari pohon ini didapat dijadikan sebagai sabun cuci. Pada waktu itu daerah ini banyak ditumbuhi pohon klerek.

  Dusun Tutup

Asal usul nama Tutup diambil dari sebuah pohon yang dahulu banyak tumbuh di daerah ini. Pohon tutup sendiri sudah hampir punah, hanya tinggal satu dua yang tersisa. Sedangkan yang membuka dusun ini adalah salah satu seorang prajurit Pangeran Diponegoro bernama Mbah Iro, beliau datang sekitar abad ke 18 dan mendirikan padepokan sebagai tempat sekaligus sebagai tempat murid mencari ilmu, sehingga daerah ini dan sekitarnya sampai sekarang terkenal sebagai daerah Ndhempok.

           Dusun Ngukir

Nama Ngukir diambil dari nama sebuah gunung yang berada di Desa Torongrejo, karena kebetulan letak dusun ini berada di lereng gunung tersebut.

Pertama kali yang membuka dusun ini adalah Mbah Endek makamnya sampai sekarang dikeramatkan sebagai punden desa. Menurut cerita legenda nama Endek adalah perubahan nama dari Endhok (Ken Endhok) yang tidak lain adalah Ibu dari Ken Arok Raha Singosari pertama. Cerita lain mengatakan bahwa sejak melahirkan anaknya dan Ken Arok dirawat dan dibesarkan oleh orang lain karena ayahnya tidak mengakui sebagai anak, ibunya menjadi sedih, oleh karena itu Ken Endhok bertapa sehingga musno jiwa raganya di Mojo (tepatnya di Punden Mojorejo).

Kemudian karena diketahui Ken Endhok wafat dan dikubur di bukit Cendono, daerah ini dinamakan dengan Ngukir. Karena Ken Endhoklah yang mengukir jiwa raga Ken Arok, sehingga dikemudian hari menjadi pendiri kerajaan Singosari.